Zakir Naik menyerukan pentingnya menjaga dan meningkatkan persatuan di antara umat Islam di seluruh dunia. Sebab, saat ini, pihak yang anti terhadap Islam terus menerus berupaya agar Umat Islam lemah dan dapat dipecah-belah. Ia mengatakan, saat ini pihak yang anti Islam tidak ingin melihat Umat Islam bangkit. Hal itu disampaikannya di Grand Hotel Universal Bandung, Sabtu (1/4).
“Umat Islam mesti bersatu dan jangan mau dipecah belah. Saat ini, pihak anti Islam, baik itu berbentuk individu, kelompok, atau negara, tidak ingin Umat Islam bangkit. Ketika sebuah negeri Islam lemah, mereka menindasnya, seperti misalnya di Somalia. Ketika sebuah negeri Islam mulai kuat, mereka bersekutu dan menyerangnya dengan menggunakan kebohongan. Misalnya seperti kebohongan senjata pemusnah massal di Irak,” katanya.
Adapun ketika sebuah negeri Islam sangat kuat dan damai, mereka menghembuskan perpecahan dengan menggunakan isu terorisme dan Islam radikal. Padahal, semuanya merupakan niat buruk pihak anti Islam terhadap Islam. Adapun, Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi sasaran untuk dilemahkan dengan berbagai fitnah mengenai terorisme dan Islam radikal.
“Mereka awalnya menyerang negeri Islam yang lemah satu persatu. Lalu mereka naik tingkat menyerang negeri Islam yang memiliki kekuatan menengah. Ketika semuanya telah lemah, maka mereka tinggal menyerang secara bersama-sama negeri Islam yang kuat. Itulah mengapa penting untuk mewujudkan persatuan di antara umat Islam. Umat Islam bisa bangkit dengan khilafah, dan khilafah pasti akan tegak karena itu janji Allah,” ujarnya.
Zakir Naik mengatakan, kedatangan dirinya ke Indonesia yakni untuk menyampaikan pesan kedamaian. Kedua, untuk menghilangkan citra negatif islam yang disebarkan oleh media massa yang anti terhadap Islam. Sebab, propaganda oleh media massa anti Islam tersebut dipercayai oleh masyarakat dan memengaruhi pola pikir masyarakat. Ketiga, untuk meyakinkan para intelektual sains bahwa Islam aplikatif baik itu ketika berada di zaman Rasulullaah, saat ini, dan hingga di masa yang akan datang.
Adapun yang keempat, Zakir Naik ingin memberikan pandangan bahwa Islam merupakan cara pandang hidup terbaik yang sesuai dengan akal dan sains.
“Saya memberikan ceramah umum baik itu di negara yang penduduk muslimnya sebagai minoritas seperti di negara barat, India, dan Jepang, juga di negara yang penduduk muslimnya mayoritas, seperti di Indonesia. Saya melakukan ceramah umum di banyak negara tanpa memandang apakah muslim sebagai mayoritas atau minoritas di negara tersebut. Sebab, saya ingin menyampaikan pesan kedamaian yang ada di dalam Islam ke banyak negara di dunia,” ujarnya.
Ia berpesan kepada masyarakat, termasuk media massa, jangan sampai kita semua tanpa sadar menjadi boneka dari pihak yang memusuhi Islam. Mereka membuat propaganda negatif mengenai Islam, lalu masyarakat hanya menerimanya begitu saja dan media massa hanya meng “copy” dan “paste” apa yang mereka lihat dari pihak yang memusuhi Islam.
Ia berpesan, media massa justru mesti menjadi penolong bagi agama Islam. Sebab, tanggung jawab sebagai jurnalis sebagai penyampai kebenaran sangat besar tanggung jawabnya di mata Allah. Bila seorang jurnalis menyampaikan hal yang benar mengenai Islam, maka Allah akan memberikannya pahala yang besar. Sebaliknya, apabila jurnalis memberikan hal yang keliru mengenai Islam, apakah itu sengaja atau tidak sengaja karena meng”copy” dan “paste” dari pihak yang memusuhi Islam, maka dosanya yang akan besar.(Tachta Rizqi Yuandri)
Posting Komentar